Array merupakan bagian dasar pembentukan suatu struktur data yang lebih kompleks. Hampir setiap jenis struktur data kompleks dapat di sajikan secara logik oleh array.
Array adalah suatu tipe data terstuktur yang berupa sejumlah data sejenis (bertipe data sama) yang jumlahnya tetap dan diberi suatu nama tertentu.
Elemen-elemen array tersusun secara sekuensial di dalam memori sehingga memiliki alamat yang berdekatan. Array dapat berupa array 1 dimensi, 2 dimensi, bahkan n-dimensi. Elemen-elemen array bertipe data sama tapi bisa bernilai sama atau berbeda-beda. Array digunakan untuk menyimpan data-data yang diinputkan masing-masing kedalam memory komputer. Jadi jumlah datanya banyak namun satu jenis.
Karaktersitik Array :
1. mempunyai batasan dari pemesanan alokasi memory (bersifat statis)
2. mempunyai type data sama (homogen)
3. dapat di akses secara acak.
4. berurutan (terstruktur)
Array Mempunyai Dimensi :
1. Array Dimensi satu (vektor)
Elemen-elemen array dapat diakses oleh program menggunakan suatu indeks tertentu. Pengaksesan elemen array dapat dilakukan berurutan atau random berdasarkan indeks tertentu secara langsung. Pengisian dan pengambilan nilai pada indeks tertentu dapat dilakukan dengan mengeset nilai atau menampilkan nilai pada indeks yang dimaksud.
Array satu dimensi juga disebut array dimensi satu atau biasa juga disebut Vektor karena hanya memiliki satu arah.
Deklarasi array satu dimensi :
tipe_data nama_var [ukuran_array]
Ket :
–type_data : menyatakan type elemen array misal int, char, float
–nama_var : nama variabel array
–ukuran : menyatakan jumlah maksimal elemen arranya
2. Array Dimensi banyak
- Dimensi dua (matrix / tabel )
- Dimensi tiga (kubik)
Array multi dimensi berarti array yang kita deklasaikan dapat dikembangkan ke array dimensi 2 dan seteruanya. Array multi dimensi merupakan topik yang menarik dalam matematika. Setiap dimensi dalam array direpresentasikan sebagai sub bagian dalam array.
Oleh karena itu, array dua dimensi array memiliki dua sub bagian, sebuah array tiga-dimensi memiliki tiga sub bagian dan sebagainya. Sebuah contoh bentuk nyata yang baik dari array dua dimensi adalah sebuah papan catur. Satu dimensinya merupakan delapan baris, sedangkan dimensi lainnya merupakan delapan kolom.
Array dua dimensi sering kali digambarkan/dianalogikan sebagai sebuah matriks atau bentuk grid. Jika array berdimensi satu hanya terdiri dari 1 baris dan banyak kolom, array berdimensi dua terdiri dari banyak baris dan banyak kolom yang bertipe sama.
Array dua dimensi merupakan array yang terdiri dari M buah baris dan N buah kolom. Bentuknya dapat berupa matriks atau tabel.
Bentuk Umum :
Tipe_Data Nama_Variabel [index-1] [index-2]
Inisialisasi array dua dimensi
Seperti array berdimensi satu, array berdimensi dua juga bisa diinisialisasi.
Fungsi Array.
Jika suatu fungsi memberikan hasil balik, maka nilai hasil balik yang diberikan oleh fungsi dapat dilakukan oleh statement return yang diikuti oleh nilai hasil baliknya yang ditulis tanda kurung.
Keuntungan penggunaan array sebagai tipe data dibandingkan dengan penggunaan tipe data yang lain adalah kemampuannya yang dapat mengumpulkan beberapa data yang bertipe sama dalam satu variabel, sehingga dalam pembuatan program yang terdiri dari beberapa tipe yang sama, tidak membutuhkan banyak variabel.
Array juga dapat berfungsi sebagai pointer untuk menunjukan index yang sedang kita
gunakan.
Contoh program array dimensi 1 :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
clrscr ();
int A[5];
int i;
for(i=0;i<5;i++)
{
cout<<"Masukkan Data "<<i<<"="; cin>>A[i];
}
for(i=0;i<5;i++)
{
cout<<endl<<"array ke-"<<i<<" -> "<<A[i];
} getch () ;
}
Hasilnya akan seperti ini :
Atau contoh program Array dimensi 1 yang lainya :
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
main()
{
clrscr();
int x;
int number[] = {1,2,3,4,5,6,7,8,9};
char character[] = {'H','E','L','L','O'};
for(x=0; x<9;++x)
{
cout <<"\nData ["<<x<<"] = "<< number[x];
}
cout<<"\n";
for(x=0; x<5; ++x)
{
cout<<"\nData["<<x<<"] = "<< character[x];
}
getch();
}
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
main()
{
clrscr();
int x;
int number[] = {1,2,3,4,5,6,7,8,9};
char character[] = {'H','E','L','L','O'};
for(x=0; x<9;++x)
{
cout <<"\nData ["<<x<<"] = "<< number[x];
}
cout<<"\n";
for(x=0; x<5; ++x)
{
cout<<"\nData["<<x<<"] = "<< character[x];
}
getch();
}
Untuk Contoh Program Array Dimensi 2 :
/*Program Penjumlahan dan pengurangan array 2 dimensi(matriks)*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <stdio.h>
main()
{
clrscr();
//deklarasi
int matrixa[3][3],matrixb[3][3],matrixc[3][3];
int i,j;
char opr;
//input nilai matriks ke-1 dari baris dan kolom
for(i=1;i<=2;i++){
for(j=1;j<=2;j++){
cout<<"Masukkan matriks(1) nilai baris ke-"<<i<<" kolom ke-"<<j<<" : ";cin>>matrixa[i][j];
}
cout<<endl;
}
//output matriks ke-1
for(i=1;i<=2;i++){
for(j=1;j<=2;j++){
cout<<matrixa[i][j]<<"\t";
}
cout<<endl;
}
//input nilai matriks ke-2 dari baris dan kolom
for(i=1;i<=2;i++){
for(j=1;j<=2;j++){
cout<<"Masukkan matriks(2) nilai baris ke-"<<i<<" kolom ke-"<<j<<" : ";cin>>matrixb[i][j];
}
cout<<endl;
}
//output matriks ke-2
cout<<endl;
for(i=1;i<=2;i++){
for(j=1;j<=2;j++){
cout<<matrixb[i][j]<<"\t";
}
cout<<endl;
}
//Input Operator
cout<<"Pilih Operator +,- :";cin>>opr;
//switching operator
for(i=1;i<=2;i++){
for(j=1;j<=2;j++){
switch(opr){
case '+' : matrixc[i][j] = matrixa[i][j] + matrixb[i][j];
break;
case '-' : matrixc[i][j] = matrixa[i][j] - matrixb[i][j];
break;
default:
cout<<"keyword yang anda masukkan salah/tidak terdaftar";
}
//Output Hasil matriks dari Operator
cout<<matrixc[i][j]<<"\t";
}
cout<<endl;
}
getch();
return 0;
}
Maka Hasil Outputnya akan seperti ini, (jika di isi inputan secara berurutan)
/*Program Penjumlahan dan pengurangan array 2 dimensi(matriks)*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <stdio.h>
main()
{
clrscr();
//deklarasi
int matrixa[3][3],matrixb[3][3],matrixc[3][3];
int i,j;
char opr;
//input nilai matriks ke-1 dari baris dan kolom
for(i=1;i<=2;i++){
for(j=1;j<=2;j++){
cout<<"Masukkan matriks(1) nilai baris ke-"<<i<<" kolom ke-"<<j<<" : ";cin>>matrixa[i][j];
}
cout<<endl;
}
//output matriks ke-1
for(i=1;i<=2;i++){
for(j=1;j<=2;j++){
cout<<matrixa[i][j]<<"\t";
}
cout<<endl;
}
//input nilai matriks ke-2 dari baris dan kolom
for(i=1;i<=2;i++){
for(j=1;j<=2;j++){
cout<<"Masukkan matriks(2) nilai baris ke-"<<i<<" kolom ke-"<<j<<" : ";cin>>matrixb[i][j];
}
cout<<endl;
}
//output matriks ke-2
cout<<endl;
for(i=1;i<=2;i++){
for(j=1;j<=2;j++){
cout<<matrixb[i][j]<<"\t";
}
cout<<endl;
}
//Input Operator
cout<<"Pilih Operator +,- :";cin>>opr;
//switching operator
for(i=1;i<=2;i++){
for(j=1;j<=2;j++){
switch(opr){
case '+' : matrixc[i][j] = matrixa[i][j] + matrixb[i][j];
break;
case '-' : matrixc[i][j] = matrixa[i][j] - matrixb[i][j];
break;
default:
cout<<"keyword yang anda masukkan salah/tidak terdaftar";
}
//Output Hasil matriks dari Operator
cout<<matrixc[i][j]<<"\t";
}
cout<<endl;
}
getch();
return 0;
}
Maka Hasil Outputnya akan seperti ini, (jika di isi inputan secara berurutan)
Sumber : http://darkzone7.blogspot.com/2013/04/array-pada-c.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar