- Protocol-protokol pendukung suatu ISP
- protocol-protokol lapisan transport
Lapisan transpor atau transport layer adalah lapisan keempat
dari model referensi jaringan
OSI. Lapisan
transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat
diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya. Layanan
yang dimaksud antara lain:
·
Mengatur
alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan
data tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang dapat ditangani oleh
perangkat yang menerimanya.
·
Mengurutkan
paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang
hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses
segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk
menyusunnya kembali.
·
Penanganan
kesalahan dan fitur acknowledgment untuk menjamin bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan
lagi ketika memang data tidak sampai ke tujuan.
·
Multiplexing, yang dapat digunakan untuk menggabungkan
data dari bebeberapa sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
·
Pembentukan sirkuit virtual, yang dilakukan dalam rangka
membuat sesi koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.
Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan
transport adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User
Datagram Protocol (UDP) yang
tersedia dari kumpulan protokol TCP/IP. semoga membantu
- TCP dan UDP
1. TCP
a. Pengertian TCP
Transmission Control Protocol (TCP)
adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk
berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network (jaringan). TCP merupakan
suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis
model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan
(connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable).
TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data.
TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data.
b. Awal Keberadaan TCP
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan
DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai
variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus
berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan
harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama
terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969
dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara
tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
·
Terciptanya protokol-protokol
umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua
jaringan.
·
Meningkatkan
efisiensi komunikasi data.
·
Dapat
dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.
·
Mudah
dikonfigurasikan.
c. Karakteristik TCP
Karakteristik dari TCP antara lain
yaitu :
1. Reliable berarti data ditransfer ke
tujuannya dalam suatu urutan seperti ketika dikirim.
2. Berorientasi sambungan
(connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua
proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk
membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan
proses terminasi koneksi TCP (TCP connection termination).
3. Full-duplex: Untuk setiap host TCP,
koneksi yang terjadi antara dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur
keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah
yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan
dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari data yang
ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk
4. Memiliki layanan flow control: Untuk
mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat
“macet” jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control
yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan
membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak
penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer), TCP juga
mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima, yang mengindikasikan
jumlah buffer yang masih tersedia dalam pihak penerima.
5. Melakukan segmentasi terhadap data
yang datang dari lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model)
6. Mengirimkan paket secara
“one-to-one“: hal ini karena memang TCP harus membuat sebuah sirkuit logis
antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat berkomunikasi. TCP
tidak menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-many.
d. Cara Kerja TCP/IP
Adapun langkah-langkah cara kerja
dari protokol TCP/IP ini adalah :
1. Pertama, datagram dibagi-bagi ke
dalam bagian-bagian kecil yang sesuai dengan ukuran bandwith (lebar frekuensi)
dimana data tersebut akan dikirimkan.
2. Pada lapisan TCP, data tersebut lalu
“dibungkus” dengan informasi header yang dibutuhkan. Misalnya seperti cara
mengarahkan data tersebut ke tujuannya, cara merangkai kembali kebagian-bagian
data tersebut jika sudah sampai pada tujuannya, dan sebagainya.
3. Setelah datagram dibungkus dengan
header TCP, datagram tersebut dikirim kepada lapisan IP.
4. IP menerima datagram dari TCP dan
menambahkan headernya sendiri pada datagram tersebut.
5. IP lalu mengarahkan datagram
tersebut ke tujuannya.
6. Komputer penerima melakukan
proses-proses perhitungan, ia memeriksa perhitungan checksum yang sama dengan
data yang diterima.
7. Jika kedua perhitungan tersebut
tidak cocok berarti ada error sewaktu pengiriman dan datagram akan dikirimkan
kembali.
e. Kelebihan TCP/IP
Beberapa kelebihan TCP/IP
dibandingkan protokol yang lain antara lain:
1. TCP/IP adalah protokol yang bisa
diarahkan. Artinya ia bisa mengirimkan datagram melalui rute-rute yang telah
ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi kepadatan lalu lintas pada
jaringan, serta dapat membantu jika jaringan mengalami kegagalan, TCP/IP dapat
mengarahkan data melalui jalur lain.
2. Memiliki mekanisme pengiriman data
yang handal dan efisien.
3. Bersifat open platform atau platform
independent yaitu tidak terikat oleh jenis perangkat keras atau perangkat lunak
tertentu.
4. Karena sifatnya yang terbuka, TCP/IP
bisa mengirimkan data antara sistem-sistem komputer yang berbeda yang
menjalankan pada sistem-sistem operasi yang berbeda pula.
5. TCP/IP terpisah dari perangkat keras
yang mendasarinya. Protokol ini dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token
ring, X.25, dan bahkan melalui sambungan telepon.
6. TCP/IP menggunakan skema
pengalamatan yang umum, maka semua sistem dapat mengirimkan data ke alamat
sistem yang lain.
f. Kegunaan TCP
Beberapa kegunaan dari TCP yaitu :
1. Menyediakan komunikasi logika antar
proses aplikasi yang berjalan pada host yang berbeda
2. protokol transport berjalan pada end
systems
3. Pengiriman file (file transfer).
File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat
mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan
data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (username) dan password,
meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, lias tidak
berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
4. Remote login. Network terminal
Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke
dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa
pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer
jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih
lanjut)
5. Computer mail. Digunakan untuk
menerapkan sistem elektronik mail.
6. Network File System (NFS). Pelayanan
akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses
file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan
secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)
7. remote execution. Memungkinkan
pengguna komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda.
Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia
memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis
remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat
dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure
remote call system”, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan
dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX
ada perintah “rsh” dan “rexec”)
8. name servers. Nama database alamat
yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai
penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk menentukan nama host di
internet.)
g. Manajemen Koneksi TCP :
Pada saat Setup Koneksi
1. Client mengirimkan kontrol TCP SYN
ke server, dengan memberikan sequence number inisial.
2. Server menerima TCP SYN, dan
membalasnya dengan kontrol SYNACK.
·
ACK yang
menyatakan telah menerima SYN.
·
Mengalokasikan
buffer.
·
Menghasilkan
sequence number untuk ke client.
Pada saat Menutup Koneksi
1. Client mengirim kontrol TCP FIN ke server
2. Server menerima FIN, dan membalas
dengan ACK. Menutup koneksi dan mengirimkan FIN ke client.
3. Client menerima FIN dan membalas ACK
Masuk pada masa menunggu balasan ACK
terhadap dari server
4. Server menerima ACK dan koneksi
tertutup.
h. Header TCP
Ukuran dari header TCP adalah
bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang ditunjukkan dalam gambar dan
tabel berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak ada tambahan opsi
TCP) adalah 20 byte. headerTCP-2
i. Port TCP
Port TCP mampu mengindikasikan
sebuah lokasi tertentu untuk menyampaikan segmen-segmen TCP yang dikirimkan
yang diidentifikasi dengan TCP Port Number. Nomor-nomor di bawah angka 1024
merupakan port yang umum digunakan dan ditetapkan oleh IANA (Internet Assigned
Number Authority). Tabel berikut ini menyebutkan beberapa port TCP yang telah
umum digunakan.
Port TCP merupakan hal yang berbeda dibandingkan dengan port UDP, meskipun mereka memiliki nomor port yang sama. Port TCP merepresentasikan satu sisi dari sebuah koneksi TCP untuk protokol lapisan aplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi. Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port TCP dan port UDP dalam nomor yang sama juga tidak harus sama. Sebagai contoh protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan nomor 520, dan protokol Routing Information Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga dengan nomor 520. Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda! Karenanya, untuk menyebutkan sebuah nomor port, sebutkan juga jenis port yang digunakannya, karena hal tersebut mampu membingungkan (ambigu). PORTtcp-1
Port TCP merupakan hal yang berbeda dibandingkan dengan port UDP, meskipun mereka memiliki nomor port yang sama. Port TCP merepresentasikan satu sisi dari sebuah koneksi TCP untuk protokol lapisan aplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi. Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port TCP dan port UDP dalam nomor yang sama juga tidak harus sama. Sebagai contoh protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan nomor 520, dan protokol Routing Information Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga dengan nomor 520. Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda! Karenanya, untuk menyebutkan sebuah nomor port, sebutkan juga jenis port yang digunakannya, karena hal tersebut mampu membingungkan (ambigu). PORTtcp-1
j. Aplikasi yang Menggunakan TCP
1. World Wide Web
Aplikasi ini pada prinsipnya mirip
dengan aplikasi gopher, yakni penyediaan database yang dapat diakses tidak
hanya berupa text, namun dapat berupa gambar/image, suara, video. penyajiannya
pun dapat dilakukan secara live. Dengan demikian, jenis informasi yang dapat
disediakan sangat banyak dan dapat dibuat dengan tampilan yang lebih menarik.
Hal ini dimungkinkan karena Web menggunakan teknologi hypertext. Karena itu,
protokol yang digunakan untuk aplikasi ini dikenal dengan nama
Hypertext-transfer-protocol (HTTP).
2. Archie
Aplikasi FTP memungkinkan kita
mentransfer file dari manapun di seluruh dunia. Hal itu dengan anggapan bahwa
kita telah mengetahui lokasi di mana file yang kita cari berada. Namun jika
kita belum mengetahui di mana file yang kita cari berada, kita memerlukan
aplikasi untuk membantu kita mencari di mana file tersebut berada.
Cara kerja Archie dapat dijelaskan sebagai berikut. Server Archie secara berkala melakukan anonymous ftp ke sejumlah FTP Server dan mengambil informasi daftar seluruh file yang ada pada FTP Server tersebut. Daftar ini disusun berdasarkan letak file dalam direktori/sub direktori, sehingga mudah untuk menemukan file tersebut. File-file yang berisi daftar file tiap FTP Server ini merupakan database dari Archie Server. Jika ada query ke Archie Server yang menanyakan suatu file, server mencari dalam daftar tadi dan mengirimkan seluruh jawaban yang berkaitan dengan file tersebut. Informasi yang diberikan adalah alamat FTP Server yang memiliki file tersebut dan letak file tersebut dalam struktur direktori.
Cara kerja Archie dapat dijelaskan sebagai berikut. Server Archie secara berkala melakukan anonymous ftp ke sejumlah FTP Server dan mengambil informasi daftar seluruh file yang ada pada FTP Server tersebut. Daftar ini disusun berdasarkan letak file dalam direktori/sub direktori, sehingga mudah untuk menemukan file tersebut. File-file yang berisi daftar file tiap FTP Server ini merupakan database dari Archie Server. Jika ada query ke Archie Server yang menanyakan suatu file, server mencari dalam daftar tadi dan mengirimkan seluruh jawaban yang berkaitan dengan file tersebut. Informasi yang diberikan adalah alamat FTP Server yang memiliki file tersebut dan letak file tersebut dalam struktur direktori.
3. Wide Area Information Services
(WAIS)
WAIS merupakan salah satu servis
pada internet yang memungkinkan kita mencari melalaui materi yang terindeks dan
menemukan dokumen/artikel berdasarkan isi artikel tersebut. Jadi pada dasarnya,
WAIS memberikan layanan untuk mencari artikel yang berisi kata-kata kunci yang
kita ajukan sebagai dasar pencarian.
Aplikasi WAIS biasanya berbasis text. Untuk membuat suatu dokumen dapat dicari melalaui WAIS Server, harus dibuat terlebih dahulu index dari dokumen tersebut. Setiap kata dalam dokumen tersebut diurut dan dihitung jumlahnya. Jika ada query dari client, index akan diperiksa dan hasilnya, yakni dokumen yang memiliki kata-kata tersebut ditampilkan. Karena kemungkinan ada banyak dokumen yang memiliki kata-kata yang kita ajukan, maka beberapa dokumen yang memiliki kata kunci tersebut diberi skor/nilai. Dokumen yang paling banyak mengandung kata-kata kunci akan mendapat skor tertinggi. Dengan demikian, user mendapatkan informasi kemungkinan terbesar dari bebarapa dokumen yang mengandung kumpulan kata yang diajukannya.
Aplikasi WAIS biasanya berbasis text. Untuk membuat suatu dokumen dapat dicari melalaui WAIS Server, harus dibuat terlebih dahulu index dari dokumen tersebut. Setiap kata dalam dokumen tersebut diurut dan dihitung jumlahnya. Jika ada query dari client, index akan diperiksa dan hasilnya, yakni dokumen yang memiliki kata-kata tersebut ditampilkan. Karena kemungkinan ada banyak dokumen yang memiliki kata-kata yang kita ajukan, maka beberapa dokumen yang memiliki kata kunci tersebut diberi skor/nilai. Dokumen yang paling banyak mengandung kata-kata kunci akan mendapat skor tertinggi. Dengan demikian, user mendapatkan informasi kemungkinan terbesar dari bebarapa dokumen yang mengandung kumpulan kata yang diajukannya.
4. FAX di Internet
Mesin FAX sebagai pengirim dan
penerima berita tertulis melalaui telepon saat ini hampir dimiliki oleh semua
kantor. Melalaui gateway Internet FAX, pengiriman FAX dapat dilakukan melalaui
e-mail. Gateway akan menerjemahkan pesan e-mail tersebut dan menghubungi mesin
FAX tujuan melalui jalur telepon secara otomatis. Tentu saja, akses untuk ini
terbatas (private).
2. UDP
Pengertian UDP
UDP, singkatan dari User Datagram
Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung
komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara
host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
Karakteristik UDP
Karakteristik dari UDP antara lain,
yaitu :
1.
Connectionless
(tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses
negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
2.
Unreliable
(tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya
nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan
di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama
transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP
mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan
secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
3.
UDP
menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan
aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP. HeaderUDP berisi field Source Process Identification dan
Destination Process Identification.
4.
UDP
menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan
UDP.
Kegunaan UDP:
UDP sering digunakan dalam beberapa
tugas berikut:
1.
Protokol
yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor,
beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan
yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan.
Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol
lapisan aplikasi Domain Name System.
2.
Protokol
lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol
lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan
terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari
protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network
File System (NFS)
3.
Protokol
yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing
Information Protocol (RIP).
4.
Transmisi
broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi
terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun
dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke
beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini
kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one.
Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
Kelemahan UDP
1.
UDP tidak
menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data
yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
2.
UDP tidak
menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data,
seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan
aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil
(tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh
sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data
yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan
bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim
dengan benar.
3.
UDP tidak
menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
Header UDP
Header UDP diwujudkan sebagai sebuah
header dengan 4 buah field memiliki ukuran yang tetap.
Port UDP
Seperti halnya TCP, UDP juga
memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar host, yang disebut dengan
UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi harus menyediakan
alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju. Sebuah UDP port berfungsi
sebagai sebuah multiplexed message queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut
dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi
dengan nomor yang unik, seperti halnya TCP, tetapi meskipun begitu, UDP Port
berbeda dengan TCP Port meskipun memiliki nomor port yang sama. Tabel di bawah
ini mendaftarkan beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas.
Kelemahan UDP
1.
UDP tidak
menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data
yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
2.
UDP tidak
menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data,
seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan
aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil
(tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh
sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data
yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan
bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim
dengan benar.
3.
UDP tidak
menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
Aplikasi yang Menggunakan UDP:
Digunakan untuk multimedia
streaming, yang sangat memberikan toleransi kehilangan segment cukup baik dan
yang sangat tidak sensitive terhadap kerusakan atau kehilangan segment
Contoh protokol aplikasi yang menggunakan UDP :
Contoh protokol aplikasi yang menggunakan UDP :
·
DNS (Domain
Name System) 53
·
SNMP,
(Simple Network Management Protocol) 161, 162
·
TFTP
(Trivial File Transfer Protocol) 69
·
SunRPC port
111.
3. Perbedaan TCP dan UDP
Berbeda dengan TCP, UDP merupakan
connectionless dan tidak ada keandalan, windowing, serta fungsi untuk
memastikan data diterima dengan benar. Namun, UDP juga menyediakan fungsi yang
sama dengan TCP, seperti transfer data dan multiplexing, tetapi ia melakukannya
dengan byte tambahan yang lebih sedikit dalam header UDP.
UDP melakukan multiplexing UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP. Satu-satunya perbedaan adalah transport protocol yang digunakan, yaitu UDP. Suatu aplikasi dapat membuka nomor port yang sama pada satu host, tetapi satu menggunakan TCP dan yang satu lagi menggunakan UDP—hal ini tidak biasa, tetapi diperbolehkan. Jika suatu layanan mendukung TCP dan UDP, ia menggunakan nilai yang sama untuk nomor port TCP dan UDP.
UDP mempunyai keuntungan dibandingkan TCP dengan tidak menggunakan field sequence dan acknowledgement. Keuntungan UDP yang paling jelas dari TCP adalah byte tambahan yang lebih sedikit. Di samping itu, UDP tidak perlu menunggu penerimaan atau menyimpan data dalam memory sampai data tersebut diterima. Ini berarti, aplikasi UDP tidak diperlambat oleh proses penerimaan dan memory dapat dibebaskan lebih cepat. Pada tabel, Anda dapat melihat fungsi yang dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh UDP atau TCP.
UDP melakukan multiplexing UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP. Satu-satunya perbedaan adalah transport protocol yang digunakan, yaitu UDP. Suatu aplikasi dapat membuka nomor port yang sama pada satu host, tetapi satu menggunakan TCP dan yang satu lagi menggunakan UDP—hal ini tidak biasa, tetapi diperbolehkan. Jika suatu layanan mendukung TCP dan UDP, ia menggunakan nilai yang sama untuk nomor port TCP dan UDP.
UDP mempunyai keuntungan dibandingkan TCP dengan tidak menggunakan field sequence dan acknowledgement. Keuntungan UDP yang paling jelas dari TCP adalah byte tambahan yang lebih sedikit. Di samping itu, UDP tidak perlu menunggu penerimaan atau menyimpan data dalam memory sampai data tersebut diterima. Ini berarti, aplikasi UDP tidak diperlambat oleh proses penerimaan dan memory dapat dibebaskan lebih cepat. Pada tabel, Anda dapat melihat fungsi yang dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh UDP atau TCP.
Tabel Perbedaan TCP dan UDP
Dibawah ini merupakan tabel
perbedaan TCP dan UDP :
No
|
TCP
|
UDP
|
1.
|
Beroperasi
berdasarkan konsep koneksi.
|
Tidak berdasarkan konsep koneksi,
jadi harus membuat kode sendiri.
|
2.
|
Jaminan pengiriman-penerimaan data
akan reliable dan teratur.
|
Tidak ada jaminan bahwa pengiriman
dan penerimaan data akan reliable dan teratur, sehingga paket data mungkin
dapat kurang, terduplikat, atau bahkan tidak sampai sama sekali.
|
3.
|
Secara otomatis memecah data ke
dalam paket-paket.
|
Pemecahan ke dalam paket-paket dan
proses pengirimannya dilakukan secara manual.
|
4.
|
Tidak akan mengirimkan data
terlalu cepat sehingga memberikan jaminan koneksi internet dapat
menanganinya.
|
Harus membuat kepastian mengenai
proses transfer data agar tidak terlalu cepat sehingga internet masih dapat
menanganinya.
|
5.
|
Mudah untuk digunakan, transfer
paket data seperti menulis dan membaca file.
|
Jika paket ada yang hilang, perlu
dipikirkan di mana letak kesalahan yang terjadi dan mengirim ulang data yang
diperlukan.
|
Secara garis besar perbedaan TCP dan UDP adalah :
No
|
TCP
|
UDP
|
1.
|
Dapat diandalkan Jika sambungan terputus ketika
mengrim sebuah pesan maka server akan meminta bagian yang hilang. Jadi tidak
akan terjadi data yang korup ketika mentransfer sebuah data.
|
Tidak dapat diandalkan Jika mengirimkan suatu pesan atau
data, kita tidak akan tahu apakah sudah terkirim atau belum dan apakah
sebagian dari pesan tersebut hilang atau tidak ketika proses pengiriman. Jadi
akan ada kemungkinan terjadinya data yang korup.
|
2.
|
Berurutan Ketika mengrimkan dua pesan
secara berurutan / satu demi satu. TCP akan mengirimkannya secara berurutan.
Tidak perlu khawatir data tiba dengan urutan yang salah.
|
Tidak berurutan Ketika mengrimkan dua pesan
secara berurutan / satu demi satu. Tidak dapat dipastikan data mana yang akan
datang terlebih dahulu.
|
3.
|
Berorientasi sambungan
(connection-oriented)Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang
berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi
koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses
terminasi koneksi TCP (TCP connection termination).
|
Connectionless (tanpa koneksi)
Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi. |
4.
|
Ringan (Heavyweight) Ketika tingkat level terendah
dari TCP tercapai dalam urutan yang salah,permintaan pengiriman ulang data
harus dikirm. dan bagian lainya harus dikembalikan semua. Sehingga
membutuhkan proses untuk menyatukannya
|
Ringan (Lightweight) Tidak ada permintaan pesan, tidak
ada trak koneksi dan yang lainnya, hanya menjalankan dan melupakannya. Ini
berarti itu jauh lebih cepat dan kartu jaringan / OS hanya melakukan sedikit
pekerjaan untuk menerjemahkan kembali data dari paket.
|
5.
|
Streaming Data /paket dibaca sebagai satu alur data. tanpa mengetahui batas setiap data berakhir dan data yang lain mulai. Ada kemungkinan beberapa paket data dibaca per satu panggilan data. |
Datagrams Paket dikirim secara individu dan
dijamin utuh ketika tiba. Satu paket dibaca per satu panggilan.
|
5.
|
Contoh World Wide Web (Apache TCP port 80), e-mail (SMTP TCP port 25 Postfix MTA), File Transfer Protocol (FTP port 21) and Secure Shell (OpenSSH port 22) etc. |
Contoh
Domain Name System (DNS UDP port 53), streaming media applications such as IPTV or movies, Voice over IP (VoIP), Trivial File Transfer Protocol (TFTP) and online multiplayer games etc |
- Hirarki dan resolusi DNS
untuk dapat saling berkomunikasi, setiap komputer yang
terhubung ke internet atau jaringan menggunakan sebuah alamat unik yang disebut
dengan IP Address. Dalam perkembangan selanjutnya untuk memudahkan penamaan
dikembangkan sistem penerjemah alamat IP ke nama host atau sebaliknya.
Sejarah DNS
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.
Akhirnya pada tahun 1983 Paul Mockapetris mengusulkan sistem database terdistribusi dengan nama Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan dalam RFC 882 dan 883. Setahun kemudian tepatnya 1984, empat mahasiswa Berkeley; Douglas Terry, Mark Painter, David Riggle, dan Songnian Zhou mengimplementasikan pertama kali di mesin UNIX. Software yang dikembangkan di Berkeley ini kemudian diberi nama oleh Kevi Dunlop tahun 1985 dengan nama BIND-Berkeley Internet Name Domain. Seiring berjalannya waktu BIND kemudian menjadi software DNS yang paling banyak digunakan di Internet terutama untuk sistem UNIX.
Pengertian DNS (Domain Name System)
Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya.
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.
Akhirnya pada tahun 1983 Paul Mockapetris mengusulkan sistem database terdistribusi dengan nama Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan dalam RFC 882 dan 883. Setahun kemudian tepatnya 1984, empat mahasiswa Berkeley; Douglas Terry, Mark Painter, David Riggle, dan Songnian Zhou mengimplementasikan pertama kali di mesin UNIX. Software yang dikembangkan di Berkeley ini kemudian diberi nama oleh Kevi Dunlop tahun 1985 dengan nama BIND-Berkeley Internet Name Domain. Seiring berjalannya waktu BIND kemudian menjadi software DNS yang paling banyak digunakan di Internet terutama untuk sistem UNIX.
Pengertian DNS (Domain Name System)
Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya.
Struktur database DNS
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah titik (“.”).
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah titik (“.”).
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
·
com :
Organisasi Komersial
·
edu :
Institusi pendidikan atau universitas
·
org :
Organisasi non-profit
·
net :
Networks (backbone Internet)
·
gov :
Organisasi pemerintah non militer
·
mil :
Organisasi pemerintah militer
·
num : No
telpon
·
arpa :
Reverse DNS
·
xx :
dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Top-level domains dapat berisi
second-level domains dan hosts.
Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.
Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya
Mesin DNS bisa menggunakan
Server OS Windows server yang dijadikan mesin DNS atau sebuah Server dengan OS
Linux dengan menjalankan daemon seperti BIND (Berkeley Internet Name Domain) /
DJBDNS yang sering digunakan, hampir 75 % implemetasi DNS menggunakan BIND.
Ada tiga belas (13) root server utama yang disebar ke seluruh dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara satu root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).
Cara Kerja DNS (Domain Name System)
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
Ada tiga belas (13) root server utama yang disebar ke seluruh dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara satu root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).
Cara Kerja DNS (Domain Name System)
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
1.
Pada
komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP
Address (forward lookup query). Sebuah program aplikasi pada host yang
mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver menghubungi DNS
server, yang biasa disebut name server.
2.
Name
server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server mengembalikan IP
Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name
server root server.
3.
Terakhir
barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / server yang
diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.
Jika
permintaan tidak ada pada database, name server akan menghubungi server
root dan server lainnya dengan cara sebagai berikut :
1.
Saat
kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www. neon.cs.virginia.edu
pada web browser, maka aplikasi http (resolver) akan mengirimkan query ke
Name Server DNS Server local atau DNS Server Internet Service Provider.
2.
Awalnya
name server akan menghubungi server root. Server root tidak mengetahui IP
Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server edu.
3.
Selanjutnya
name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address domain
neon.cs.virginia.edu. Server edu tidak mengetahui IP Address domain
tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server virginia.edu.
4.
Selanjutnya
name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang IP Address
neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan
jawaban berupa IP Address server cs.virginia.edu
5.
Selanjutnya
name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang IP Address
neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan menjawab
berapa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.
6.
Terakhir
barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain
neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server
cs.virginia.edu.
7.
IP
Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh DNS
server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang
berguna untuk mempercepat pencarian nama domain yang telah dikenalnya.
DNS Server terdiri atas 3 jenis, yaitu:
1.
Cache,
jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari
domain tertentu. Ia hanya mencari jawaban
dari beberapa dns server dan menyimpan
hasil di dalam cache-nya untuk keperluan mendatang.
2.
Primary
(master), adalah dns server yang memegang daftar lengkap
dari sebuah domain yang dikelolanya. Misalnya
server admin.wordpress.com
memegang otoritas penuh atas domain wordpress.com.
3.
secondary
(slave), adalah backup dari primary server, apabila primary
server crash atau untuk mempermudah pendelegasiannya.
Secondary server juga memuat daftar lengkap dari sebuah domain,
sama seperti primary.
Komponen DNS
Komponen DNS dibagi ke dalam empat
bagian, yaitu:
a. DNS Server
Merupakan sebuah komputer yang
bertugas untuk menjalankan program dari server DNS, seperti service DNS server
atau BIND. BIND menampung database DNS perihal informasi struktur pohon atau
pengartian nama dari sebuah permintaan dari DNS klient.
b. DNS Zone
Merupakan penampung bagian dari buah
penamaan untuk server yang berhak atasnya.Contoh sebuah server DNS memiliki
otoritas untuk itenas.ac.id dan itenas.edu dan setiap zone dapat disertakan
dalam satu atau lebih domain.
c. DNS Resolver
Merupakan sebuah services yang
menggunakan protokol DNS untuk meminta informasi dari DNS server.
d. Resource Record
Merupakan arah masuknya database DNS
yang digunakan untuk menjawab permintaan klient. Penjabaran dari sebuah record
tipe seperti alamat host (A), alias (CNAME), dan mail exchanger (MX).
- Layanan HTTP dan HTTPS
Perbedaan http dan https
HTTP dan HTTPS adalah kode bahasa
protokol yang tidak asing lagi bagi
pengguna internet, karena di setiap link yang mengacu pada sebuah website pasti
menggukannya. Kode ini juga sering di jumpai ketika kita hendak melakukan
browsing atau membuka halaman website tertentu. Kita di minta untuk mengetik
kode tersebut di awalnya dan diakhiri dengan titik dua dan garis miring kembar
ketika kita melakukan browsing halaman website yang diinginkan.
HTTP ( Hypertext Transfer Protocol)
Hypertext Transfer Protokol (HTTP)
adalah sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem
informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia penggunaannya
banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan yang
disebut dengan dokumen hiperteks yang kemudian membentuk World Wide Web pada
tahun 1990 oleh fisikawan inggris yang bernama Tim Berners Lee. Http merupakan
protokol yang menyediakan perintah dalam komunikasi antar jaringan, yaitu
komunikasi antara jaringan komputer client dengan web server. Dalam komunikasi
ini, komputer clientmelakukan permintaan dengan mengetikkan alamat atau website
yang ingin di akses. Sedangkan server mengolah permintaan tersebut berdasarkan
kode protokol yang di inputkan.
HTTP disebut protokol Stateless
karena setiap perintah dijalankan secara independen, tanpa pengetahuan tentang
perintah yang datang sebelumnya. Ini adalah alasan utama yang sulit untuk
menerapkan situs Website yang bereaksi secara cerdas untuk input pengguna.
Sesi http
Sebuah sesi HTTP adalah urutan
transaksi permintaan dan respons jaringan dengan menggunakan protokol HTTP.
Sebuah klien HTTP akan memulai sebuah permintaan. Klien tersebut akan membuka
sebuah koneksiTransmission Control Protocol (TCP) ke sebuah port tertentu yang
terdapat dalam sebuah host (umumnya port 80 atau 8080). Server yang
mendengarkan pada port 80 tersebut akan menunggu pesan permintaan klien. Saat
menerima permintaan, server akan mengirimkan kembali baris status, seperti
“HTTP/1.1 200 OK”, dan pesan yang hendak diminta, pesan kesalahan atau
informasi lainnya.
Hypertext Transfer Protocol Secure
(HTTPS)
Hypertext Transfer Protocol Secure
(HTTPS) memiliki pengertian yang sama dengan HTTP hanya saja HTTPS memiliki
kelebihan fungsi di bidang keamanan (secure). HTTPS di temukan oleh Netscape
Communication Corporation. HTTPS menggunakan Secure Socket Layer (SSL) atau
Transport Layer Security(TLS) sebagai sublayer dibawah HTTP aplikasi layer yang
biasa. HTTP di enkripsi dan deskripsi dari halaman yang di minta oleh pengguna
dan halaman yang di kembalikan oleh web server. Kedua protokol tersebut
memberikan perlindungan yang memadai dari serangan eavesdroppers, dan man in
the middle attacks. Pada umumnya port yang digunakan HTTPS adalah port 443.
Tingkat keamanan tergantung pada ketepatan dalam mengimplementasikan pada
browser web dan perangkat lunak server dan didukung oleh algorithma penyandian
yang aktual. Oleh karena itu, pada halaman web digunakan HTTPS, dan URL yang
digunakan dimulai dengan ‘https://’.
Https dapat menjamin keamanan dalam
Autentikasi server yaitumemungkinkan peramban dan pengguna memiliki kepercayaan
bahwa mereka sedang berbicara kepada server aplikasi sesungguhnya.Https juga
mampu dalam menjaga kerahasiaan data dan Integritas data.
Perbedaan utama http dan https
Beberapa perbedaan utama antara http
dan https, dimulai dengan port default, yang 80 untuk http dan 443 untuk https.
Https bekerja dengan transmisi interaksi yang normal http melalui sistem
terenkripsi, sehingga dalam teori, informasi tidak dapat diakses oleh pihak
selain klien dan server akhir. Ada dua jenis umum lapisan enkripsi: Transport
Layer Security (TLS) dan Secure Socket Layer (SSL), yang keduanya menyandikan
catatan data yang dipertukarkan.
Cara Kerja
Https bukan protokol yang terpisah,
tetapi mengacu pada kombinasi dari interaksi HTTP normal melalui Socket Layer
terenkripsi SSL (Secure) atau Transport Layer Security (TLS) mekanisme
transportasi. Hal ini menjamin perlindungan yang wajar dari penyadap dan
(asalkan dilaksanakan dengan benar dan otoritas sertifikasi tingkat atas
melakukan pekerjaan mereka dengan baik) serangan.
Port default TCP https: URL adalah
443 (untuk HTTP tanpa jaminan, defaultnya adalah 80). Untuk mempersiapkan
web-server untuk koneksi https penerima harus sebagai administrator dan membuat
sertifikat kunci publik untuk server web. Sertifikat ini dapat dibuat untuk
server berbasis Linux dengan alat seperti Open SSL yang ssl atau gensslcert
SuSE. Sertifikat ini harus ditandatangani oleh otoritas sertifikat satu bentuk
atau lain, yang menyatakan bahwa pemegang sertifikat adalah siapa yang mereka
ajukan. Web browser pada umumnya didistribusikan dengan penandatanganan
sertifikat otoritas sertifikat utama, sehingga mereka dapat memverifikasi
sertifikat yang ditandatangani oleh mereka.
Bila menggunakan koneksi https,
server merespon koneksi awal dengan menawarkan daftar metode enkripsi
mendukung. Sebagai tanggapan, klien memilih metode sambungan, dan klien dan sertifikat
server pertukaran untuk otentikasi identitas mereka. Setelah ini dilakukan,
kedua belah pihak bertukar informasi terenkripsi setelah memastikan bahwa kedua
menggunakan tombol yang sama, dan koneksi ditutup. Untuk host koneksi https,
server harus memiliki sertifikat kunci publik, yang embeds informasi kunci
dengan verifikasi identitas pemilik kunci itu. Sertifikat Kebanyakan
diverifikasi oleh pihak ketiga sehingga klien yakin bahwa kuncinya adalah aman.
Keuntungan mengubah HTTP menjadi HTTPS?
Untuk mengamankan komunikasi antara
browser dengan web server. Bagaimana bisa? Ilustrasi singkat berikut akan
menjawabnya: Ketika anda mengakses sebuah web server yang menggunakan protokol
HTTPS, halaman yang dikirimkan pada anda telah dienkripsi dulu oleh protokol
ini. Dan semua informasi yang anda kirimkan ke server (registrasi, identitas,
nomor pin, transfer pembayaran) akan dienkripsi juga sehingga tidak ada yg bisa
mencuri dengar (eavesdropping) data-data anda
ketika proses transaksi sedang berlangsung. Maka transaksi data anda
menjadi lebih safe. Protokol HTTPS bisa anda temukan pada situs-situs
perbankan, ecommerce, form registrasi, dsb. Karena di area bisnis inilah rentan
sekali terjadi eavesdropping oleh pihak ketiga. Untuk itulah anda membutuhkan sertifikat
SSL.
Beberapa variasi kemungkinan halaman
dan form URL yang perlu diperhatikan adalah:
Halaman form di http://internetbanking.com/formlogin.html dan tag form
login dalam bentuk <form action=http://internetbanking.com/dologin.php>.
Ini benar-benar tidak aman karena tidak ada enkripsi sama sekali.
Halaman di http://internetbanking.com/formlogin.html , tag form login
dalam bentuk <form action=https://internetbanking.com/dologin.php . Ini pun
tetap tidak aman karena formlogin bisa diubah dengan mitm attack.
Halaman di https://internetbanking.com/formlogin.html , tag form login
dalam bentuk <form action=http://internetbanking.com/dologin.php>. Form
login tidak bisa diserang, namun password dikirimkan tanpa terenkripsi. Sama
saja bohong.
Halaman di
https://internetbanking.com/formlogin.html, tag form login dalam bentuk
<form action=https://internetbanking.com/dologin.php>. Ini baru aman,
form login tidak bisa diserang, dan password terenkrip.
Page Url Form Url Status
HTTP HTTP Not secure, nothing encrypted.
HTTP HTTPS Not secure, vulnerable to mitm attack.
HTTPS HTTP
Not secure, form data not encrypted.
HTTPS HTTPS
Maximum Security
Kesimpulan
Http dan https memiliki peranan yang
sama dalam mendefinisikan bagaimana
suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client, hanya saja
https memiliki kelebihan fungsi dalam sistem keamanan dengan mengenkripsikan
informasi menggunakan SSL dan TLS. Sehingga https memiliki keamanan yang lebih
di bandingkan http.
Website HTTP
Website jenis ini menggunakan
protocol Hypertext Transfer protocol yang disingkat HTTP, dimana protocol ini
tergabung dalam lapisan Aplication pada OSI Layer. Protocol http bertugas untuk
mengatur komunikasi antara program web browser dengan web server. Dengan kata
lain HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara client dan server.
Tidak dianjurkan melakukan transaksi
di internet dan urusan perbankan, karena paket yang dikirim menggunakan
protokol ini tidak terenkripsi, sehingga dianggap kurang aman.
Website https
Website jenis ini menggunakan
protocol Hypertext Transfer Protocol Scure yang disingkat HTTPS, dimana
protocol ini tergabung dalam lapisan Aplication pada OSI Layer. Protokol HTTPS ini bisa dikatakan adalah
versi amannya HTTP. Tugas dan fungsi sama seperti http, namun tingkat keamanan
protokol HTTPS lebih menjanjikan komunikasi atau transaksi antara web browser
dan web server menjadi lebih aman.
Dengan protocol HTTPS transaksi
antara browser dan webserver harus melalui proses registrasi, sign in,
authentikasi dan enkripsi terhadap data atau pesan yang akan dikirim.
- Layanan FTP
Pengertian,Keamanan dan Kegunaan FTP Server
File Transfer Protocol (FTP) adalah
suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang
menggunakan TCP koneksi bukan UDP. Dua hal yang penting dalam FTP adalah FTP
Server dan FTP Client.
FTP server adalah suatu server yang
menjalankan software yang berfungsi untuk memberikan layanan tukar menukar file
dimana server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat
permintaan (request) dari FTP client.
FTP client adalah computer yang
merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file. Setelah
terhubung dengan FTP server, maka client dapat men-download, meng-upload,
merename, men-delete, dll sesuai dengan permission yang diberikan oleh FTP
server.
Tujuan dari FTP server adalah
sebagai berikut :
• Untuk tujuan sharing data
• Untuk menyediakan indirect atau
implicit remote computer
• Untuk menyediakan tempat
penyimpanan bagi user
• Untuk menyediakan transfer data
yang reliable dan efisien
Keamanan FTP
File Transfer Protocol (FTP) adalah
suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file
dalam suatu network yang menggunakan
TCP koneksi bukan UDP. Dua hal yang penting dalam FTP adalah FTP Server dan FTP
Client.
FTP server adalah suatu server yang
menjalankan software yang berfungsi untuk memberikan
layanan tukar menukar file dimana
server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat permintaan
(request) dari FTP client.
FTP client adalah computer yang
merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file. Setelah
terhubung dengan FTP server, maka client dapat men-download, meng-upload, merename,
men-delete, dll sesuai dengan permission yang diberikan oleh FTP server.
Tujuan dari FTP server adalah
sebagai berikut :
• Untuk tujuan sharing data
• Untuk menyediakan indirect atau
implicit remote computer
• Untuk menyediakan tempat
penyimpanan bagi user
• Untuk menyediakan transfer data
yang reliable dan efisien
FTP sebenarnya cara yang tidak aman
dalam mentransfer suatu file karena file dikirimkan tanpa di-enkripsi terlebih
dahulu tetapi melalui clear text. Mode text yang dipakai untuk transfer data adalah
format ASCII atau format binary. Secara default, FTP menggunakan mode ASCII
dalam transfer data. Karena pengirimannya tanpa enkripsi, username, password,
data yang di transfer, maupun perintah yang dikirim dapat di sniffing oleh
orang dengan menggunakan protocol analyzer (sniffer). Solusi yang digunakan
adalah dengan menggunakan SFTP (SSH FTP) yaitu FTP yang berbasis pada SSH atau
menggunakan FTPS (FTP over SSL) sehingga data yang dikirim terlebih dahulu di
enkripsi.
Pengertian FTP
FTP merupakan singkatan dari File
Transfer Protocol. FTP terdiri dari sebuah client dan sebuah server yang
merupakan aplikasi yang memberikan akses /pertukaran transfer data antara dua
komputer ( client dan server ). Transfer yang file/ data ini dapat teradi antara
komputer yang berbentuk mainframe dan sebuah komputer di jaringan lokal. Atau
transfer data dapat terjadi dari komputer kita ke server FTP melalui internet.
FTP merupakan aplikasi yang sangat berguna ( powerful) karena aplikasi ini
menyediakan akses kepada pengunjung atau user untuk mengakses data yang
tersimpan pada server tersebut, dan dapat diakses oleh sejumlah besar komputer
secara bersamaan.
Proses yang terjadi pada FTP
Secara garis besar, Proses transfer
data atau file pada FTP memiliki dua alur.
Alur yang pertama adalah proses
transfer data dari komputer local ( komputer kita ) ke komputer server
(komputer remote) yang menyediakan akses ftp, Proses ini di kenal sebagai
proses UPLOAD, sedangkan proses transfer data dari komputer server ( remote ke
komputer local ( komputer kita ) dinamakan prosess DOWNLOAD.
Di bawah ini adalah alur nya :
Fungsi atau kegunaan dari FTP ( file
Transfer Protocol ) adalah sebagai protocol atau media untuk melakukan proses
mengambil data atau dengan istilah Download maupun untuk mengirim data / file
yang biasa disebut Upload.
Dalam proses download maupun Upload
baik dengan FTP ( File Transfer Protocol ) atau yang lainnya, kita harus
memperhatikan ukuran-ukuran yang nantinya akan kita transfer.
Website Ftp
Website jenis ini menggunakan
protocol File Transfer Protocol yang disingkat FTP, dimana protocol ini
tergabung dalam lapisan Aplication pada OSI Layer. FTP bertugas untuk melayani
proses transfer file antara dua buah mesin melalui jaringan yang memakain Internet Protocol (IP). Sebuah komputer
mengupload file ke sebuah FTP Server, dan kemudian file tersebut dapat di
download oleh komputer lain. Fungsinya
hampir sama dengan HTTP, karena keduanya berfungsi untuk mentransfer data dari
suatu server ke komputer Anda.
- Layanan SMTP, POP3 dan IMAP4
POP3 (Post
Office Protocol version 3) adalah protokol email yang digunakan untuk mengambil
email dari server (pull email). Protokol POP3 ditujukan agar ada yang menyimpan
email untuk sementara sampai email tersebut diambil oleh penerimanya di
komputernya.
IMAP (Internet
Message Access Protocol) adalah protokol standar untuk mengakses atau mengambil
email dari server. IMAP memungkinkan pengguna memilih pesan email yang akan
diambil, membuat folder di server, mencari email tertentu, maupun menghapus
email yang ada. Ini lebih baik daripada POP (Post Office Protocol) yang hanya
memperbolehkan kita mengambil/download semua pesan yang ada tanpa terkecuali.
Dengan IMAP terjadi komunikasi dua arah, sehingga terjadi sinkronisasi data.
Sedangkan POP yang hanya satu arah, yaitu download saja dari email server ke
komputer atau perangkat anda yang sudah terpasang email client.
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
merupakan salah satu protokol email yang umum digunakan untuk pengiriman email
di Internet. Protokol ini dipergunakan untuk mengirimkan data dari komputer
pengirim ke server email tujuan.
Email Client adalah
software/aplikasi yang digunakan untuk membuka maupun mengirim email, baik di
PC maupun gadget, seperti : mozilla thunderbird, microsoft outlook, incredimail
dsb.
Sedikitnya ada 6 perbedaan antara POP3 dan IMAP.
POP3
Email harus didownload terlebih dahulu sebelum ditampilkan sehingga
memiliki beberapa kelemahan seperti : Anda harus mendownload lagi dari awal
secara berulang kali jika menggunakan komputer yang berbeda.
Email yang sudah didownload ke komputer akan terhapus dari server, tapi
bisa juga tidak terhapus, tergantung dari setting email client. Jika hal ini
terjadi, maka saat anda menggunakan komputer lainnya, anda tidak bisa lagi
membaca semua email anda secara penuh.
Seluruh email dan file attachment/lampiran akan terdownload secara total
saat melakukan cek email dari email client.
Outgoing Email atau email yang sudah terkirim hanya akan tersimpan
secara lokal di komputer (email client).
Anda hanya bisa mengatur email di komputer lokal saja. Saat anda
menghapus sebuah email, maka hanya email di komputer Anda saja yang terhapus,
sedangkan di email server tetap ada dan harus anda hapus secara manual melalui
webmail.
Butuh waktu yang lama untuk reload email dari email server ke komputer
anda.
IMAP
Email masih tersimpan di server email sehingga tidak perlu mendownload
semua email dari awal jika diakses menggunakan komputer lain. Perubahan yang
dilakukan di komputer satu akan berdampak pada email server dan komputer yang
lain.
Sangat mudah dalam mengidentifikasi Email yang belum terbaca.
Pesan yang didownload hanya pesan yang anda akses saat itu untuk
ditampilkan di komputer remote. Lebih praktis, cepat dan hemat waktu.
Outgoing Email bisa tersimpan secara realtime di email server dan bisa
diakses oleh komputer manapun yang menggunakan IMAP.
Anda bisa mengatur email server dari komputer secara real time. Saat
anda mengapus email di komputer remote, maka anda juga telah menghapusnya dari
Email server. Sinkronisasi antara server email dan komputer akan selalu terjadi
secara otomatis sehingga yang kita akses di komputer adalah kondisi email
secara real time yang ada di email server.
Waktu reload email lebih cepat dari POP dan sinkronisasi antara email
server dan komputer remote akan selalu terjadi secara otomatis saat anda
melakukan aktivitas di komputer remote anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar