Jumat, 18 September 2015

TIPE JARINGAN

Tipe Jaringan

Secara umum tipe jaringan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu peer to peer dan client-server. Perbedaan yang paling mendasar diantara dua tipe jaringan tersebut adalah pada client-server terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai server yang melayani client-client yang lain sedangkan pada peer to peer tidak ada komputer yang secara khusus didedikasikan sebagai server ataupun client, setiap komputer bisa bertindak sebagai client ataupun server.
Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam suatu jaringan. Client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe ini disebut dengan dedicated server karena server di sini murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation (client).
Jaringan Client-Server
(sumber gambar: zona-cyber-man.blogspot.com)
KEunggulan Jaringan Client-Server
  1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
  2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
  3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan ini backup dilakukan terpusat di server yang akan mem-backup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Disamping keunggulan diatas, tipe jaringan ini juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya:
  1. Biaya operasional relatif lebih mahal.
  2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
  3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
Jaringan Peer to Peer
Bila ditinjau dari peran server, maka server di jaringan tipe ini diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation. Artinya setiap workstation dapat bertindak sebagai server ataupun client.

Keunggulan:
  1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti hardisk, drive, fax/modem, printer, dan lain sebagainya.
  2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
  3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, maka jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan:
  1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada.
  2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/Peter disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
  3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
  4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar