1.Operator Aritmatika
Adalah.operator yang digunakan untuk melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian atau operator yg digunakan untuk melakukan perhitungan pada bilangan. Berikut ini merupakan tabel yang berisi macam-macam operator aritmatika yang dapat digunakan pada PHP.
Operasi | Operator |
Penambahan | + |
Pengurangan | – |
Perkalian | * |
Pembagian | / |
Sisa pembagian | % |
Increment | ++ |
Decrement | – |
$x = 100;
$y = 10;
Operasi | Operator | Contoh Sintaks | Hasil |
Penambahan | + | $x + $y | 110 |
Pengurangan | – | $x – $y | 90 |
Perkalian | * | $x * $y | 1000 |
Pembagian | / | $x / $y | 10 |
Sisa Pembagian | % | $x % $y | 0 |
Increment | ++ | $x++ | 101 |
Decrement | – | $x– | 99 |
Pada contoh diatas 50 / 10 = 5. Lalu 50 – (10 * 5) = 0.
Nah, sudah jelas kan dari mana nilai 0 itu didapat. Untuk lebih jelasnya saya akan memberikan satu contoh lagi :
misalkan nilai variabel $y diganti 6 untuk menghasilkan nilai hasil module division, pertama kita hitung adalah100/6 = 16,6 tapi kita mengambil nilai bulatnya saja, sehingga nilainya 16.
Catatan : Untuk nilai pecahan selalu diambil nilai bulatnya saja. misalkan nilai yang didapat 13,85 maka apabila diambil nilai bulatnya maka akan menjadi 13.
2.Operator Relasi
Adalah operator penghubung yang berupa benar atau salah, sesuai dengan teorinya bahwa operator relasi mengeluarkan tipe data Boolean sehingga contoh program di atas mengeluarkan output true atau false.
Contoh :
10>3 ;// true, kemudian
7<3;// false.
3.Operator Logika
Adalah Operator yang digunakan untuk menggabungkan dua kalimat sehingga terbentuk kalimat gabungan. Nilai kebenaran kalimat gabungan ini ditentukan oleh nilai kebenaran dari kalimat-kalimat pembentuknya. Operator logika di sini bertindak sebagai fungsi.
Dan dalam kehidupan sehari hari dapat diambil contoh konjungsi magnetik misalnya:
A: Hari ini cuaca mendung
B: Hari ini akan hujan
C: Hari ini cuaca mendung dan hari ini akan hujan
D: Hari ini cuaca mendung karena itu hari ini akan hujan
Pseudocode adalah kode atau tanda yang menyerupai (pseudo) atau merupakan penjelasan cara menyelesaikan suatu masalah.
- Pseudocode sering digunakan oleh seseorang untuk menuliskan algoritma dari suatu permasalahan.
- Pseudocode berisikan langkah angkah untuk menyelesaikan suatu permasalahan [hampir sama dengan algoritma], hanya saja bentuknya sedikit berbeda dari algoritma.
- Pseudo-code menggunakan bahasa yang hampir menyerupai bahasa pemrograman.
- Beda antara algoritma dan pseudo-code
o Contoh algoritma mencari luas persegi panjang :
Algoritma | Pseudo-code |
Masukkan panjang | Input panjang |
Masukkan lebar | Input lebar |
Nilai luas adalah panjang x lebar | Luas ß panjang x lebar |
Tampilkan luas | Print luas |
o Contoh lain:
Algoritma | Pseudo-code |
Jika sudah selesai, cetak invoice | IF KONDISI_SELESAI = “DONE” THEN
PRINT INVOICE |
Nilai A dibagi dengan 2 | A ← A / 2 |
Jika nilai A lebih besar dari 2 maka nilai A dikalikan 3 | IF A > 2 THEN A ← A x 3 |
Dari dua bilangan A dan B, cari bilangan yang terbesar |
IF A > B THEN PRINT A ELSE PRINT B |
Masukkan semua mata kuliah
yang ingin diambil pada semester ini |
DARI MATKUL = 0 SAMPAI MATKUL <= MATKUL_DIINGINKAN, MASUKAN DATA MATKUL |
- Sebenarnya tidak ada aturan mengikat tentang penulisan algoritma dan pseudo-code,
- Jadi pseudo-code bisa dikatakan juga sebagai algortima yang sudah sedikit digabungkan dengan bahasa pemrograman yang akan digunakan.
1 komentar:
Terimakasih. Ini sangat membantu.
Posting Komentar